Kali ini saya akan kasi kultwit tentang kehamilan lewat waktu (#KLW) ya tweeps
#KLW adalah kehamilan yang sudah melewati 42 minggu. Normalnya bayi lahir maksimal 40 minggu
Angka kejadian #KLW berkisar 3-12% dari seluruh kehamilan
Penyebab #KLW terbanyak adalah kesalahan dalam mengingat hari pertama haid terakhir (HPHT).
Faktor risiko lain #KLW adalah kehamilan pertama, riwayat #KLW sebelumnya, dan factor genetic.
Perhitungan usia kehamilan berdasar HPHT sering salah, karena panjang siklus mens dan keteraturannya tidak sama
Cara terbaik menentukan usia kehamilan adalah dengan USG pada usia hamil muda (< 12 minggu). Tingkat kesalahan pd saat ini < 5 hari
Banyak penelitian terkini menunjukkan bahwa meneruskan kehamilan melewati taksiran persalinan (TP) berisiko pada janin dan ibu
Angka kematian perinatal (janin atau bayi baru lahir), meningkat 2x lipat pada 42 minggu dibanding 40 minggu, 4x pd 43 mg, dan 4-7x pd 44 mg.
Update Baru Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin lama usia kehamilan di atas 40 minggu (TP), maka semakin tinggi risiko kematian bayi
Beberapa penyebab kematian bayi pada #KLW: gangguan plasenta-rahim, asfiksia, infeksi dalam Rahim, dan kelainan bawaan janin.
Studi lain menunjukkan bayi yg lahir >41 minggu memiliki risiko kesakitan (morbiditas) lebih tinggi dibanding sebelum 41 minggu
Ini meliputi Aspirasi meconium, neonatal asidemia, nilai Apgar yang rendah, bayi besar, dan trauma lahir.
Sekitar 20% bayi #KLW punya gejala sindroma postmatur, ditandai gangguan pertumbuhan dalam rahim kronis krn gangguan plasenta.
Ini berisiko tekanan tali pusat, ketuban habis, detak jantung janin yg jelek, aspirasi meconium dan komplikasi lainnya.
Update Baru Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa risiko cerebral palsy meningkat tidak hanya pada bayi prematur, namun juga bayi postterm #KLW
Risiko pada ibu pada #KLW terkait pada proses persalinannya.
Umumnya bayi #KLW berukuran lebih besar, sehingga akan mempersulit proses persalinan
Risiko #KLW pada ibu: persalinan lebih sulit, risiko cedera perineum berat terkait dgn bayi besar, risiko persalinan dibantu alat, dan risiko SC 2x lipat.
Selain itu pada masa nifas risiko endometritis, perdarahan, dan tromboemboli lebih tinggi pada #KLW
Bagaimana penanganan #KLW? Bisa kita bagi dua, pada kehamilan risiko tinggi atau risiko rendah
Pada kehamilan risiko tinggi penanganan lebih mudah, krn ada risiko yg mengharusan mengakhiri kehamilan pada 38-39 minggu
Pada kehamilan risiko rendah maka ada beberapa pilihan tindakan pada #KLW yang masih kontroversi.
Pilihan pertama adalah melakukan induksi persalinan pada usia 40-41 minggu, atas dasar risiko yg jelas lebih tinggi jika membiarkan #KLW dan krn bayi sudah matang & bisa hidup di luar Rahim.
Pilihan kedua adalah menunggu sampai terjadi persalinan spontan, dengan pemeriksaan jantung janin dan USG tiap 2 hari sekali untuk memantau kondisi janin. Jika sewaktu-waktu kondisi janin menurun baru dilakukan induksi.
Alasan kelompok kedua adalah karena banyaknya #KLW yang tidak benar karena kesalahan mengingat HPHT.
Saya termasuk pendukung kelompok pertama yang akan melakukan induksi rutin pada 40-41 minggu, mengapa?
1. Sudah terbukti bahwa semakin lama menunda kehamilan semakin memperburuk janin
2. Terbukti dari penelitian bahwa induksi rutin menurunkan angka kesakitan dan kematian janin.
3. Induksi rutin jg terbukti tidak meningkatkan risiko operasi cesar, yg sering menjadi argument kelompok kedua
4. Pada usia 40-41 minggu, paru janin sudah matang dan janin sudah siap dilahirkan, jadi utk apa menunggu lagi dengan risiko yg bertambah besar?
Bagaimana cara mencegah #KLW?
Selalu biasakan pola hidup sehat, diet sehat, tetap olahraga (senam hamil). Pada usia 38/39 bisa dilakukan bbrp intervensi.
Selalu biasakan pola hidup sehat, diet sehat, tetap olahraga (senam hamil). Pada usia 38/39 bisa dilakukan bbrp intervensi.
Usia 39 minggu, dokter bisa melakukan olesan membran ketuban dalam Rahim. Ini akan merangsang produksi Prostaglandin yang bias memicu proses persalinan
Hubungan suami istri juga bisa memicu persalinan, krn efek tekanan pada mulut Rahim dan kandungan prostaglandin pada sperma.
Terpenting selalu saya katakan untuk mencegah berbagai komplikasi pada kehamilan dan persalinan adalah pola hidup sehat
Pola hidup sehat ini mesti dimulai sejak sebelum hamil (#KonselingPreKonsepsi) sampai seterusnya.
Pola hidup sehat terbukti akan menurunkan berbagai macam komplikasi saat hamil dan bersalin
Semoga info ini bermanfaat
dr. Aldika Akbar SpOG
Dokter Spesialis Kandungan Surabaya
National Hospital
National Hospital
RS UNAIR
0 comments:
Post a Comment